perusahaan operator selular XL
menyebabkan terjadinya kelangkaan voucher isi
ulang pulsa di tingkat pengecer atau reseller
perorangan.
‘’Akibatnya banyak pelanggan XL sulit melakukan
pengisian ulang pulsa, khususnya voucher
elekronik,’’ kata Kepala Bidang Edukasi DPP
Asosiasi Server Pulsa Indonesia (Aspindo), Rudy
M Alif, di kantornya, kemarin.
Menurut dia, keluhan kelangkaan pulsa ini oleh
para reseller atau agen pulsa semua operator
dituduhkan kepada perusahaan server yang dinilai
bertanggungjawab sebagai pihak penyedia
voucher isi ulang elektronik.
Terlebihkarena perusahaan server pulsa ini pula
yang membuka peluang kerja bagi banyak
reseller untuk bisa melakukan pembelian voucer
isi ulang elektronik dengan cara sistem deposit
yang mudah.
‘’Padahal masalahnya bukan dari pihak kami.
Kelangkaan voucer isi ulang pulsa elektronik XL
ini sebagai dampak dari kebijakan sistem klaster
yang diterapkan oleh operator XL,’’ tandas Rudi.
Kenaikan Harga
Keluhan yang banyak diungkapkan para agen
atau reseller tersebut masih ditambah lagi dengan
adanya kenaikan harga yang relatif tinggi akibat
efek demand lebih besar dari pada suplay.
Karenanya, tandas dia, wajar saja jika banyak
pelanggan yang mengajukan complain bahkan
mengancam untuk pindah ke perusahaan server
pulsa operator lainnya.
”Padahal masalah yang dihadapi tiap server pulsa
sama. Sama-sama kekuarangan stok,” jelas
Rudy, yang juga sebagai pemilik Server
HitamPutih Enterprise ini.
Menanggapi hal ini, Manager Operasional
Pemasaran XL Jawa Tengah Hendi Gunawan
mengatakan, stok pulsa Xl cukup. Saat dihubungi
lewat telepon Hendi menegaskan, kebijakan
sistem klaster semata-mata demi
mengoptimalkan manajemen stok di masing-
masing area klaster.
‘’Sudah seharusnya agen atau server di
Semarang memakai stok yang di Semarang.
Kami sengaja membatasi jatah untuk stok yang
dilempar ke luar kota. Hal ini demi menjaga
persaingan yang sehat antara perusahaan server
pulsa itu sendiri,’